Minggu, 15 Oktober 2017

Tugas Etika Profesi - Review Jurnal

            Sejalan  dengan  globalisasi,  standardisasi  manajemen  telah menjadi  isu  utama  terutama tentang sistem manajemen mutu. Standar sistem manajemen mutu ISO  9001:2008 merupakan suatu hal yang dianggap masih relatif baru, namun karena  lembaga  atau birokrasi  berupaya  mencapai  kesesuaian  dengan  kebutuhan  yang  diharapkan  masyarakat, user,  dan  mitra  kerja,  maka  banyak  yang  sudah menerapkannya  dan  ternyata  berhasil.  Definisi  umum  menyebutkan  ISO 9001:2008  adalah  standar  internasional  yang  berisi  tentang  persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh organisasi apabila organisasi tersebut ingin menunjukkan  bahwa  sistem  manajemen  organisasi  tersebut  mempunyai kemampuan  dalam  memenuhi  persyaratan  pelanggan  dan  peraturan  lain  yang sesuai  dalam  bidang  mutu,  baik  mutu  produk  maupun  proses  guna  mencapai  kepusan pelanggan.
            Salah  satu  perusahaan  manufaktur  yang  ingin  mencoba menerapkan standar Sistem  Manajemen  Mutu  ISO  9001:2008 ini  ialah  PT.  Welling  Jaya  Sejati Industrial  yang berdiri pada tahun 1990. Perusahaan ini merupakan perusahaan manufaktur  yang  memiliki  proses  utama  sebagai perusahaan pembuatan komponen sepeda  serta aktivitas lain berupa penerimaan jasa edblack dan plastik injection.
            Penelitian ini berfokus terhadap penerapan standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dalam upaya optimalisasi fungsi organisasi dari perusahaan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode “Scanning Gap” berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung. Metode ini menggunakan proses perhitungan dan rekapitulasi yang berguna untuk mengatahui jumlah kesesuaian maupun ketidaksesuaian yang terdapat dalam sistem manajemen mutu perusahaan.
            Menurut hasil metode scanning gap yang telah dilakukan, dapat diketahui ketidaksesuaian terbanyak terdapat pada klausal 5 dan 8 yaitu sebesar 56,90% dan 67,90%. Pada klausal 5 pihak manajemen memiliki tanggung jawab terhadap sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, tetapi perusahaan belum memiliki satu orang khusus sebagai manajemen representative hal ini menyebabkan tidak optimalnya penerapan sistem manajemen mutu perusahaan. Tinjauan manajemen  hanya berupa proses perbaikan dan pelengkapan sistem manajemen mutu yang mencakup perbaikan terhadap keluhan customer, realisasi produk mulai dari penerimaan order, proses produksi sampai dengan proses pengiriman kepada customer. Pada klausul 8 upaya perusahan dalam mencapai tujuan telah melakukan pemantauan pada proses produksi agar produk yang dihasilkan sesuai dengan permintaan customer. Setelah melakukan scanning gap maka dilakukan perancangan prosedur untuk peningkatan manajemen mutu perusahaan, selanjutnya setelah perancangan selesai maka rancangan tersebut di implementasikan dan audit mengenai sasaran mutu dari beberapa prosedur mutu yang telah dirancang.
            Setelah dialukan tahap implementasi dan audit sasaran mutu dari beberapa prosedur mutu yang dirancang, maka dilakukanlah tahap evaluasi. Tahap evaluasi ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada 28 orang. Berdasarkan kuesioner tersebut dapat diketahui hasil dari imlementasi sudah baik, mayoritas responden menyatakan bahwa prosedur yang dirancang memudahkan pekerjaan,sesuai dengan aktivitas perusahaan, membantu pemahaman proses dan dapat diterapkan secara berkesinambungan.
            Kesimpulan dari metode scanning gap untuk penerapan manajemen  ISO 9001:2008 pada PT. Welling Jaya Sejati Industrial membawa dampak positif bagi perusahaan, mulai dari tahap scanning gap untuk menemukan kelemahan perusahaan yang terdapat di klausul 5 dan 8, tahap perancangan, tahap implementasi dan audit, serta tahap evaluasi sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini.
            Perusahaan tetap perlu untuk terus meningkatkan proses peningkatan sistem manejemen mutu, seperti contohnya dengan cara meneliti lebih lanjut tentang manajemen mutu lebih lanjut melalui sistem  manajemen  mutu  ISO  9004:2009 dimana  peneliti  dapat  menggunakan  metode  scoring.  Sistem Manajemen   Mutu   ISO   9004:2009   sebagai   dokumen   untuk menerapkan  sistem  manajemen  mutu  dimana  dokumen  ini  sebagai standar  acuan  untuk  pencapaian  sukses  yang  berkelanjutan  melalui pendekatan sistem manajemen.

Sumber: https://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/download/237/213